Minggu, 17 April 2011

-April'ku' dan 9 mei'mu'-

April ini..
Bulan dimana saya harus bertemu dengan hal yang saya suka dan yang saya benci.
Kompak, bersamaan...
sehingga Tuhan tak mengijinkan saya untuk memilih
dan saya hanya bisa terpaku, melamun menjalani itu dengan senyum getir dan sesekali menghiasinya dengan kutukan yang meletup - letup dihati.

April ini..
Bulan dimana saya menyadari bahwa hidup itu aneh, banyak penjelasan dari ketidakjelasannya.
bahwa manusia itu seenaknya..
seenaknya menjadi orang yang loveable
seenaknya menjadi orang yang hateable
bisa seenaknya memuja
seenaknya pula memaki
seenaknya datang dan seenaknya pula pergi..

April ini..
Bulan dimana saya berusaha mencari ilmu sebanyak - banyaknya
karena waktu sudah tak ingin menampung saya belajar dibangku sekolah,
padahal saya sebenarnya haus masa sekolah itu.
dan dengan semangat yang selalu meletup - letup.. saya mencari ilmu disumur manapun
di tempat tersembunyi dan tak terjangkau sekalipun.
ditumpukkan tugas sampai kelelahan..

April ini.. bulan dimana saya mulai bergumul dengan konsep TUHAN dan CINTA (??)
bulan dimana saya harus mulai bisa menjalani hari
bulan dimana saya menyadari bahwa sejatinya kita datang dan pergi sendiri..
bulan dimana saya mulai menyadari bahwa daun yang jatuhpun tak pernah membenci angin..
bulan dimana saya mulai belajar dari filsafat pasir yang tak pernah membenci setiap jejak kaki yang menapakinya..
dengan penuh harap semoga bulan depan akan bergantikan tawa bersama malaikat kecil kiriman'Nya'..

dan mei yang mulai membuka pintu pagar didepan rumah..
beberapa minggu lagi mulai mengetuk
dan saya akan membiarkan dia masuk, bahkan akan menyuguhkan secangkir kopi nikmat dan kue tart..
semoga dia membawa bingkisan yang tak retak sampai dia berpamitan kelak, ada rasa yang ditinggalkan dan akan selalu terjaga..
Dan memayungi angka '9' menjadi lebih tertata. Amieen,.

Let Go

" Rasa itu memang masih ada..
Masa dua tahun tidak mengaratkan esensi, sekalipun menyusutkan bara. 
Tidak lagi bergejolak, tetapi hangat. Hangat yang nampaknya kekal".    
~D~

Hampa.. 
Tetapi, bukankah hampa itu tak ada? tepatnya tak terasa.. tak bergejolak.
Lalu apa ini namanya? Sudahlaaaaaahh... 
Biarkan berlalu, :(

Kamis, 14 April 2011

'kita' kini...

Ini semacam 'hubungan tanpa status'.. dan hubungan itu berjalan normal tanpa ada komitmen apa-apa. dan anehnya hubungan ini tampak baik - baik saja padahal setelah beberapa waktu lamanya saling membenci karena 'something wrong' bla bla bla...

Beberapa kalimat'nya' yang masih terus terngiang di telinga saya. "Sudahlah tak perlu lagi ada dendam. 'kita' memang sudah berakhir. tapi, saya masih berharap hubungan silaturahmi ini tidak akan berakhir begitu saja. Suatu saat bila kau butuhkan sesuatu quickly 'call me' dan saya sangat mengharapkan itu", saya ikhlas karena kau sudah saya anggap bagian dari keluargaku. keluarga kecilku, imbasnya"...

Diam..
karena hanya itu yang bisa saya lakukan saat ini.
Dalam kalbuku berbisik "Terimakasih Tuhan". dan sesekali berharap ucapan'nya' barusan bukan karena 'something' atau misi apapun.positive thinking...

'kita' memang sudah berakhir, mungkinpun benar adanya bahwa ini langkah yang tepat untuk 'kita' jalani. Bila status TEMAN lebih baik daripada menjadi sepasang KEKASIH untuk apa berharap lebih.

Saya akan menjalani ini dengan mantap..  hingga suatu ketika Tuhan mengirimkan malaikat kecil dalam hatiku, mengirimkan pendamping yang tepat buat 'kita' kelak, ucapku pelan..

Hey kamu 'HRS'..
Terimakasih yaa. :) 'kita' kini.. 'kita' benar cocok hanya sebatas TEMAN.

Rabu, 13 April 2011

Dear mom...

Saya tahu betapa berat beban bathinmu. Bahkan untuk melepaskan sayapun terasa berat buatmu, ada kekhawatiran yang saya baca dari tatapanmu yang nanar itu.
I'm so sorry mom..
Saya tak ingin durhaka kepadamu, saya hanya ingin ada sedikit perubahan buat keluarga kita. saya malu pada diri sendiri, saya yang tak bisa mandiri bila disampingmu..
I'm so sorry mom..
I love you, I miss you..

Saya pasti kembali, untukmu..
 seperti janji kita di siang itu, untuk kita dan keluarga kita..

*pipiku basah*

'ternyata harus memilih'

Di hari ini semua berakhir sudah
kita berpisah baik-baik saja
jangan ingat hal yang membuatmu marah
apalagi membuatmu kecewa

* *Kenang yang indah, kenang yang memiliki kesan di hati
hanya yang baik, hanya yang membuat tersenyum
saat kita mengingatnya*

Ternyata kita sampai pada jalan yang berlainan arah
ternyata kita harus memilih
mana jalan yang terbaik tuk semua

Cukup banyak waktu yang kita habiskan
semua tidak pernah terbuang percuma
lambaikan tangan biar pergi lebih mudah
sungguh senang ku bisa kenal kamu

** Kenang yang indah, kenang yang memiliki kesan di hati
hanya yang baik, hanya yang membuat tersipu
saat kita mengingatnya



**Tak ada kebetulan
semua pasti ada artinya..


            

Selasa, 12 April 2011

Di balik dinding bernama -luka-

Masih sembab? 
Sakit? Pastiiiii... tapi, tak perlu menjatuhkan airmata kepada 'mereka' yang tak berhati. Sederet kalimat penguat hati yang selalu terngiang ketika airmata ini kembali mengurai.

Sesekali kulirik hand-phone ku.berharap ada 'one message' dengan pengirim yang diharapkan.
Tapi untuk apalagi? bukankah sudah cukup hati ini tersayat dibuatnya? Lebaaaaayy, ...
Sudahlah.. 
saya hanya ingin berterimakasih atas kesesatan yang selalu kau lampirkan. Dalam setiap detik yang tanpa sengaja selalu menguji kesabaran dan ketulusanku. Dan sangat cukup membuatku tertegun dalam likumu, dalam kesesatanmu..
Dan besok apa lagi? 
Saya hanya meminta agar Tuhan tidak lelah mendengar semua keluhku. 
Dengan sesekali bertanya : Dan besok siapa lagi? Setelah 'dy'.. 


Bayangan itu bernama 'kita'

Masih disini..
Ditempat yang sama..
Ditempat dulu 'kita' pernah mengurai suka dan duka. Ditempat dulu 'kita' pernah berjanji ini itu dan bla bla bla yang tak bisa kuurai kembali. 

Sudahlah...
setelah ribuan  kali aku selalu berjanji untuk tidak akan mengurai itu dalam khayalanku. 
Yaaahh..
Setelah 'itu' akhir - akhir ini waktuku tersita dengan lamunan bodoh bin tolol..
Dan sekali lagi aku harus mengingkari hati, dan mengakui bahwa : "Bayangan itu masih bernama " KITA "

Mati suri - I'm ann

Titis tinta ini takkan berhenti meski tak bisa sederas dulu
Saya beneran lupa kapan ejaan - ejaan 'mata pena' mati suri.Sampai - sampai harus beneran lupaa seperangkat email bloggernya. Hingga akhirnya saya menemukan kembali 'mata pena' lainnya yang kosong ini.

Selamat datang Reader's...
I'M Ann. :)


*p.s : Semoga dikau 'mata pena'ku takkan berteman rayap lagi*