kalau saja ada sepenggal kata dengan muatan pasrah yang lebih mendalam dari 'maaf'
saya pinta itu di sini. di atas sajadah lusuh ini.
sambil mulut dan jiwa tak henti menyebut namamu dan hati yang tak lagi malu-malu.
cinta adalah bingkisan paling indah yang kau iringkan saat hadirnya tubuh berbalut rapuh.
kehadirannya tak pernah membuatku berhenti mencandu, tuhan.
sampai sempat-sempatnya aku berpaling darimu.
menggantikan sosokmu dengan sosok cinta semu yang berbentuk dan bertubuh.
menggeser cinta padamu dengan cinta pada ini dan itu.
padahal kau selalu menjadi tuannya cinta.
satu-satunya yang pantas disandingkan dengan cinta yang utuh.
Saya hanya berterimakasih pada setiap lembaran kenangan yang kau lampirkan.
Dalam setiap lembaran detik yang tak sengaja mengiriskan waktu kita berdua.
Terimakasih atas setiap ketidakjujuranmu, terimakasih atas airmata yang tak ingin henti ini..
Terimakasih Tuhan.. Terimakasih Engkau telah menyingkatkan waktu 2 tahun untuknya begitu cepat menggantikan aku dihatinya..
..Semoga dan terimakasih..
lalu ada apa nanti?
saya hanya bisa mengikhlaskanmu dan menyusun ucapan 'selamat tinggal' dengan lebih cantik..
..Kyan..
'Selamat tinggal'
Tidak ada komentar:
Posting Komentar